Foto: Asyrakalan Pemuda Dalam Acara Hajatan Ulang Tahun Di Kediaman Ibu Rasiyah Minggu, 03 Juli 2022.
Permudaku - Asyrakal Al-barzanji (asyrakalan - bawean) merupakan salah satu tradisi mengaji dengan membaca riwayat baginda nabi dengan cara membaca beramai-ramai. Pembacaan asyrakal al-barzanji telah mengakar di masyarakat, salah satu dusun yang berada di desa Patarselamat kecamatan Sangkapura pulau Bawean yakni dusun Kuduk-kuduk turut melestarikan budaya pembacaan riwayat baginda nabi ini.
Antusiasme masyarakat dusun Kuduk-kuduk baik dari kalangan muda maupun tua merepresentasikan betapa besarnya cinta mereka terhadap sang baginda nabi Muhammad, melalui tradisi ini hati mereka menjadi lebih dekat dengan baginda nabi. Pembacaan asyrakal al-barzanji begitu penting serta bermanfaat bagi kita, tetapi sangat disayangkan apabila tidak dilantunkan oleh generasi muda selanjutnya.
Semangat dan antusiasme dalam menjaga tradisi di masyarakat harus tetap dijaga mengingat generasi masa kini lebih suka bermain gadget ketimbang berpartisipasi dalam kegiatan rutinan asyrakal al-barzanji. Minimnya generasi muda yang mempelajarinya akan membuat tradisi ini nantiya hilang di telan zaman. Butuh upaya untuk menghidupkan dan memelihara tradisi ini serta semangat juang kaum muda.
Untuk pelestarian tradisi asyrakal al-arzanji tersebut, persatuan pemuda Kuduk-kuduk bidang keagamaan peduli dan melakukan pembinaan asyrakal sejak tahun 2021 lalu. Pembinaan asyrakal al-barzanji di pusatkan di masjid An Nur dusun Kuduk-kuduk setiap malam Jum'at atau satu kali dalam sepekan. Alhasil minat generasi muda untuk mepelajarinya akhir-akhir ini justru mengalami peningkatan pesat.
Kegiatan asyrakal di dusun Kuduk-kuduk tak hanya dilakukan pada bulan Maulid Nabi seperti dusun lainnya di desa Patarselamat. Saat ini tradisi asyrakal al-barzanji juga dilakukan pada setiap moment penting seperti tasyakuran kelahiran anak, pernikahan, ulang tahun, sunatan dan sebagainya. Asyrakal yang biasa dikenal dalam masyarakat sebagai nilai lain yang mengandung estetika tinggi dan kesakralan.
Melihat tradisi asyrakal yang sebelumnya hanya menjadi rutinitas di bulan maulid, merupakan langkah tepat bagi pemuda Kuduk-kuduk dalam melestarikan budaya asyrakal al-barzanji. Sudah seharusnya dijalankan dalam setiap waktu, kapan pun dan dimana pun. Hal itu termasuk wujud bukti kecintaan kita sebagai umat Nabi Muhammad SAW, karena cinta kepada Nabi merupakan kewajiban bagi semua umat Islam.
