Ilustrasi: Roa-roa dan doa bersama di Musolah Al Amin Dusun Kuduk-kuduk, Kamis, 13 Mei 2021. (Foto: Permudaku/ Moh. Rawi)
Permudaku - Tradisi masyarakat Dusun Kuduk-kuduk, Desa Patarselamat, Kecamatan Sangkapura, Pulau Bawean, Gresik, Jawa Timur, yaitu roa-roa atau kiriman doa yang ditujukan untuk orang yang sudah meninggal seusai sholat Idul Fitri terus di lestarikan. Tradisi spiritual tersebut tetap di laksanakan meski Idul Fitri 1442 hijriyah kali ini ada pandemi Covid-19.
Warga terlihat sangat kompak dalam mengikuti tradisi spiritual yang sudah menjadi budaya sosial, dari kalangan tokoh masyarakat, orang tua dan anak muda. Tradisi roa-roa tersebut bertujuan mendoakan semua ahli keluarga, kerabat yang berada di alam kubur (meninggal dunia).
Ilustrasi: Roa-roa dan doa bersama di Musolah Nur Ali Dusun Kuduk-kuduk, Kamis, 13 Mei 2021. (Foto: Permudaku)
Semua warga masyarakat berkumpul di musolah setempat, dari anak-anak sampai orang tua sambil membawa hidangan lengkap. Acara roa-roa di dalamnya terdapat bacaan tahlil dan doa yang dipimpin oleh kiai yang selalu di percaya sebagai pembaca doa dalam acara spiritual tersebut.
Dalam tradisi ini ada momen yang paling indah dan sulit untuk dilupakan, yaitu makan bersama semua warga yang hadir di acara roa-roa dan doa tersebut. Dan saling mengucapkan minal aizin wal faizin mohon maaf lahir dan batin, sebagai wujud halal bihalal, silaturahmi untuk saling memaafkan antar keluarga dan tetangga.(ikh)